Story #1 #Part 1
![😃](https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t51/1/16/1f603.png)
![🤗](https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/tb7/1/16/1f917.png)
![😉](https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t57/1/16/1f609.png)
Program Studi Teknobiologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas Teknologi Sumbawa
Story #1 #Part 1
Hello guys !!!
perkenalkan nih aku khairunnusah biasa dipanggil nisa, monteng dan banyak lagi nama lainnya.
Jadi, saya ingin menyampaikan melalui blog ini saya akan share berbagai macam kegiatan saya baik akademik maupun non akademik
sedikit tentang saya. saya adalah mahasiswi program studi teknobiologi, fakultas teknobiologi, universitas teknologi sumbawa, tepatnya berada di semester 6.
Blog ini akan saya mulai pada awal maret 2021. banyak hal yang akan menjadi isi dari blog ini. harapannya semoga bermanfaat bagi pembaca.
melalui tulisan ini saya sampaikan selamat datang dan selamat membaca setiap isi dari blog saya, semoga bermanfaat jangan lupa tinggalkan pesan, kesan dan masukannya melalui kolom komentar
Terumbu karang merupakan ekosistem laut dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua setelah hutan hujan tropis yang terdiri dari 2 struktur yaitu karang keras (hardcoral) dan karang lunak (softcoral). Terumbu karang memiliki peranan penting bagi ekosistem laut khususnya sebagai habitat bagi biota laut. Selain itu, terumbu karang yang terjaga kondisinya dengan baik dapat menjadi habitat yang tepat bagi biota invertebra sehingga dapat menghasilkan senyawa bioaktiv farmakologis yang bermanfaat untuk diagnosa,pencegahan dan penyembuhan penyakit (Pratis A, dkk, 2017). Terumbu karang termasuk ekosistem dengan diversitas tinggi.
Tipologi terumbu karang dibagi menjadi 3 bagian yaitu tipologi karang tepi (Fringing Reef), tipologi karang penghalang (Barrier Reef) dan tipologi karang mengumpul (Patch/Platform Reef). Tipologi karang tepi (Fringing Reef) terletak di tepi pesisir, berbatasan langsung dengan perairan dalam dan paling umum dijumpai. Tipologi karang penghalang (Barrier Reef) terletak terpisah dari pulau utama dan terdapat kanal ataulagoon dalam diantara pulau dengan terumbu karang. Tipologi karang mengumpul (Patch/Platform Reef) terletak terpisah dari pulau utama dan terdapat kanal ataulagoon dalam diantara pulau dengan terumbu karang.
Terumbu karang termasuk sebagai struktur makhluk hidup tertua di planet. Pembentuk utama ekosistem terumbu karang adalah binatang karang yang berukuran sangat kecil yang dikenal dengan sebutan polip. Polip dalam jumlah ribuan membentuk koloni hingga akirnya menjadi Terumbu karang. Proses pembentukan koloni polip menjadi terumbu karang membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan dibutuhkan ribuan tahun agar terbentuk suatu ekosistem terumbu karang. Pertumbuhan terumbu karang membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan untuk tumbuh 1 cm diperlukan waktu kurang lebih 1 tahun.
Terdapat 2 ancaman yang mengakibatkan kerusakan yaitu ancaman alami dan ancaman anthropogenik. Ancaman alami terjadi akibat pemutihan massal dan penyakit karang. Ancaman anthropogenik terjadi akibat sampah, aktivitas perkapalan, wisata tidak terkontrol dan sedimentasi tinggi. Menurut Romeo (2017), Selain akibat dari kegiatan wisata kerusakan terumbu karang di Pantai dipengaruhi oleh daerah penangkapan ikan oleh nelayan dan daerah pariwisata yang juga ikut memberikan sumbangsih pada kerusakan karang. Oleh karena itu, perlu adanya konservasi untuk menjaga keberlangsungan hidup terumbu karang. Konservasi terumbu karang dapat dilakukan dengan berbagai cara. salah satu caranya dengan melakukan transplantasi terumbu karang. transplantasi terumbu karang adalah teknik pelestarian sama seperti pencangkokan untuk mempercepat regenerasi terumbu karang akibat beberapa ancaman yang dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang.
Bioteknologi
sangat berperan penting bagi kehidupan terumbu karang. Meninjau kondisi terumbu
karang banyak yang rusak baik oleh ulah tangan manusia maupun alami karena
penyakit. Menurut Palupi, dkk (2019) bahwa saat ini penyakit karang menjadi
salah satu penyebab kerusakan terumbu karang di Indonesia. berdasarkan
penelitian Palupi,dkk (2019) bahwa berdasarkan uji biomolekuler kedua isolat
tersebut merupakan anggota Enterobacter cloacae dengan tingkat kemiripan
99%. Hal ini dapat melahirkan penelitian baru untuk mengcari solusi agar
mengatassi masalah penyakit pada karang.
Keberadaan terumbu karang dapat bermanfaat dalam berbagai bidang antara lain bidang farmasi, pariwisata, sumber bahan bangunan, sumber penghasilan: berupa hasil tangkapan seperti ikan, udang dan agar-agar; usaha pariwisata seperti menyelam dan memancing, melindungi pantai dari hempasan ombak dan arus. Oleh karena itu, mari kita lestarikan ekosistem bawah laut dengan tidak melakukan pengrusakan ekosistem. jadilah manusia yang bijak dalam bertindak.
Daftar Pustaka
Palupi, R. D., Sadarun, B., & Sawonua, P. H. (2019). IDENTIFIKASI BAKTERI PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT PURPLE SYNDROME PADA KARANG FUNGIA DI PULAU HARI SULAWESI TENGGARA. Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI), 6(2), 198-209.
Pratitis, A., Susilowati, R., & Januar, H. I. (2017). Sitotoksisitas Invertebrata Laut sebagai Biomarker Lingkungan Di Kawasan Konservasi Perairan Pulau Banda. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 11(2), 139-146.
Romeo, R., Thamrin, T., &
Yoswaty, D. The Coral Reef Condition in Tureloto Beach North Nias Regency North
Sumatera Province (Doctoral dissertation, Riau University).
http://coremap.oseanografi.lipi.go.id
Story #1 #Part 1 Hello guys ini cerita tentang seorang tamu yang kedatangannya tak pernah ditunggu tapi kehadirannya berujung candu hingg...